MAKALAH SOSIOLOGI OLAHRAGA
DI SUSUN OLEH :
1. ANDIKA SAFUTRA
NIM :
A1D414093
DOSEN :
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadiran Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Makalah Kepemimpinan dalam olahraga”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sosiologi olahraga
di Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki.Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Jambi, November,2015
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II.
TINJAUAN TEORI
2.1 Kepemimpinan dalam olahraga...............................................................................
5
2.2 syarat yang
hasus dimiliki seorang pemimpin olahraga
........................................
6
2.3 Macam gaya pemimpin olahraga.............................................................................
7
2.4 Peran
kepemimpinan olahraga dan.........................................................................
9
2.5 Fungsi kepemimpinan olahraga................................................................................
10
BAB III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan
sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi
dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir,
kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik.Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk
memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan
dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam
penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang
menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan
penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai
dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan.
membicarakan kepemimpinan memang
menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu
ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat bahwa
kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan
manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada
manusia
Pemimpin
(Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang
lain dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan
guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu(Dr. Phil. Astrid S.
Susanto), Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan
sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok. Dapat disimpulkan Pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
1.2. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis akan membahas masalah :
A. Kepemimpinan dalam
olahraga
B. syarat yang hasus dimiliki seorang pemimpin
olahraga
C. Macam gaya pemimpin olahraga
D. Peran kepemimpinan olahraga
E.Fungsi kepemimpinan olahraga
F.Dampak kepemimpinan dalam prestasi olahraga
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran kepemimpinan
2. Untuk mengetahui hakekat dalam pengambilan
keputusan
3. Untuk mengetahui peran kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Kepemimpinan dalam olahraga
Kepemimpinan
dapat dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Jadi pengalaman dan proses
belajar yang terjadi dalam masyarakat akan menjadikan seseorang memiliki
kepemimpinan, karena pengetahuan dan ketrampilan memimpin itu dapat dipelajari
dari pengalaman. Kedua pendapat tersebut dapat digabungkan, karena dengan
memiliki pembawaan saja, kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik tanpa
adanya pengalaman, karena pengalaman mengandung kemampuan pengetahuan dan
keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui proses belajar. Selain itu,
pengalaman saja tidak menjamin kualitas kepemimpinan, walau individu yang
bersangkutan tidak memiliki bakat pembawaan sebagai pemimpin yang baik.
Sherif (1954)
mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah individu yang dalam situasi
kebersamaan dapat berperan dan mempunyai status yang tinggi dalam kelompoknya.
Pemimpin juga merupakan orang yang dapat mempengaruhi orang lain dan
menimbulkan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Seorang pemimpin
dalam menghadapi masalah yang kompleks dibutuhkan pengetahuan yang luas dari
berbagai bidang, khususnya harus mengetahui bidang manajemen. Pemimpin harus
menguasai cara-cara mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, sedang manajemen
adalah penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan, dengan menggerakkan
sumber-sumber daya (manusia) dan sumber dana dan sarana efektif dan efisien.
2.2. Syarat
yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
a.Keperibadian pemimpin.
Pelatih dan guru merupakan seorang pemimpin, yang menjadi
pusat perhatian atlet atau subjek didiknya. Oleh karena itu, sebisa mungkin
pelatih atau guru dapat menjadi seorang pemimpin yang mempunyai keperibadian
yang dapat menjadi panutan bagi atlet atau anak didiknya. Menurut Gordon W.
Allport (1937) “ Keperibadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu
sebagai system psiko-fisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan.”
Pengertian
“organisasi dinamis” menekankan pada kenyataan bahwa keperibadian itu dapat
berubah-ubah, tergantung pada individunya.. Menurut Allport, tempramen adalah
bagian khusus dari keperibadian, “ Tempramen adalah gejala karakteristik dari sifat
emosi individu, termasuk juga tindakannya karena rangsang emosi, kekuatan dan
kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari
fluktuasi dan intensitas suasana hatinya; gejala ini tergantung pada factor
konstitusional, dan karenanya berasal dari keturunan.”
b.Citra
seorang pemimpin
Pemimpin yang ideal harus tergambar pada diri tiap-tiap
subjek didik karena mereka akan membayangkan dan akan terdorong untuk
mewujutkan dan meniru sesuatu yang ideal baginya. Berikut ciri pemimpin yang
ideal:
1. Keperibadian dan moral yang
ideal, yaitu orang yang jujur, setia, memiliki komitmen pada kelompok yang di
pimpinnya, bersikap dan bertindak sesuai norma agama.
2. Memiliki kelebihan pengetahuan
dan kemampuan akal, yang oleh Gerungann (1980) disebutkan dua hal yang penting,
yaitu:
· Memiliki “social perception”
atau pengelihatan social ialah memiliki kecakapan untuk cepat melihat dan
memahami akan perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan kebutuhan-kebutuhan anggota
kelompoknya.
2.3. Macam
Gaya Kepemimpinan
Disamping cara
memimpin yang bersifat otoriter, demokratik, ataupunlaissez fair berikut merupakan gaya kepemimpinan
yang berbeda-beda karena sifat keperibadian pelatih yang berbeda-beda. Menurut
Tutko & Richards (1971), ada lima tindakan pelatih yang berbeda-beda,
yaitu:
a. The “Hardnosed”
Authoritarian Coach
Gambaran seorang pelatih yang
bergaya “jagoan” yang merasa yakin dalam tindakan-tindakannya, menetapkan
sasaran atau target, mendorong subyek didik untuk berjuang mencapai target yang
telah ditetpkan. Gejala-gejala seperti ini banyak ditemui pada pelatih-guru
muda (tidak semua), dengan ciri-ciri:
a. sangat disiplin
b. sering memaksakan peraturan
dengan ancaman hukuman
b. The “Nice-guy”
Coach
Pelatih yang bergaya seperti
bujangan yang pandai bergaul, rumahnya selalu terbuka bagi setiap subjek
didiknya. Adapun cirri-cirinya:
a. disenangi banyak orang
b. penuh perhatian pada orang
lain
c. Intense or
“Driven” Coach
Dalam banyak hal sifatnya mirip
dengan “Hardnosed”
Authoritarian Coach, bedanya, “Driven”
coach lebih emosional
dan tidak suka menghukum. Adapun cirri-cirinya:
a. mudah kelihatan khawatir dan
bingung
b. suka mendramatisir keadaan
d. The
“Easy-going” Coach
Pelatih selalu menganggap enteng
segala permasalahan, merupakan pelatih yang memiliki sikap kebalikan dari “Driven” coach yang penuh semangat dan suka memaksa.
Adapun cirri-cirinya adalah:
a. tidak pernah tampak serius
menghadapi segala sesuatu
b. enggan membuat jadwal kerja
e. The
“Business-like” Coach
Pelatih yang bergaya seperti
businessmen, ini sangat berhasrat untuk mempelajari sesuatu, selalu berusaha
mendapatkan informasi terbaru, biasanya “selfish”, yaitu memiliki
sifat semau gue. Adapun
cirri-cirinya adalah:
a. menggunakan pendekatan atas
dasar untung-rugi
b. pendekatannya sangat logis
Menurut Tutko
& Richard (1975), gejala psikologi yang terjadi pada olahraga, seperti persaingan,
stress, perasaan gagal, sukses, dsb, digambarkan sebagai “miniature kehidupan”
karana gajala-gejala psikologis tersebut juga dapat terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Bany & Johnson (1975) mengemukakan adanya tiga tipe
kepemimpinan, yaitu:
1. Pemimpin yang menunjukkan keunggulan
karena kemampuan dan kompetisi dalam bidang tertentu.
2. Pemimpin yang muncul dalam
kelompok informal, karena dapat berperan yang diperlukan dalam kelompok
tersebut.
3. Pemimpin dalam suatu
organisasi yang ditunjuk oleh penguasa untuk memegang posisi tertentu
2.4. Peran Kepemimpinan
Bany & Johnson mengemukakan
bahwa guru perlu memperhatikan tiga pola kegiatan pokok, yaitu:
a. Dalam memberikan instruksi, meliputi:
a. perencanaan yang baik
b. pengorganisasian yang rapi
c. pengambilan keputusan yang
tepat
b. Evaluasi pelaksanaan, meliputi:
a. mengadakan diagnosa dengan
baik
b. mengadakan re-evaluasi kalau
perlu
c. Kepemimpinan, meliputi:
a. memberikan fasilitas
b. pengelolaan yang sebaik-baikny
Semua
pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan manajemen yang rapi, sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dlam melaksan yang satu dengan yang lainnya. Lebih
lanjut bany & Johnson merinci fungsi kepemimpinan dan peran pendidik,
sebagai berikut:
1. Pelatih atau guru sebagai
pemimpin harus memformulasikan kebujakan dan rencana sesuai dengan tujan dan
sasaran kelompok
2. Pemimpin menganalisa,
mengorganisasikan bantuan-bantuan kepada individu dan kelompok untuk
tercapainya sasaran.
2.5.Fungsi dalam pendidikan Dampak Kepemimpinan dengan Prestasi Olahraga
a.Tiga Fungsi Dalam Pendidikan
John Dewey
(1964) mengemukakan tiga fungsi pendidikan yang harus dipenuhi dan diperhatikan
oleh seorang pemimpin, yaitu: “direction” atau pengarahan, “guidance”
atau bimbingan, dan “control” atau pengawasan. Disamping itu
pelaksanaan pendidikan akan berhasil, apabila memperhatikan juga “interes”
atau minat, “needs” atau kebutuhan,-kebutuhan, dan “ability”
atau kemampuan subjek.
Yang dimaksud
dengan “Direction” atau pengarahan, dapat dilakukan dengan menciptakan
citra positif mengenai tempat tempat latihan atau sekolah, sehingga tempat
latihan dirasakan sebagai tempat yang menyenangkan,dan menggairahkan. “Guidance”
atau bimbingan dapat dilakukan dengan memberikan instruksi, contohcontoh, dan
tugas-tugas operasional sebagai petunjuk dan penjelasan secukupnya. “Control”
atau pengendalian dapat dilakukan dengan mengadakan monitoring dan juga
evaluasi terhadap kemungkinan penyimpangan atau kesalahan dan usaha
memperbaikainya. Hasil evaluasi dapat dijadikan bahan pembenahan.
b.Dampak Kepemimpinan
dengan Prestasi Olahraga
Dengan hadirnya seorang pemimpin dalam sebuah organisasi social, atau
dalam olahraga hadirnya seorang pelatih diharapkan mereka dapat memberikan
teladan yang baik dari sikap dan keperibadian mereka agar apa yang baik dari
mereka dapat dicontoh, karena dalam sebuah organisasi ada kecendrungan untuk
mencontoh pemimpinnya. Hal ini memeng terbukti, terkadang seorang mantan atlet
yang telah beralih profesi menjadi pelatih akan mmemiliki gaya melatih sesuai
dengan apa yang pernah ia dapatkan semasa ia menjadi atlet, ia akan mencontoh
gaya melatih pelatihnya terdahulu.
Dalam mencapai sebuah prestasi, seorang pelatih yang baik akan
mengarahkan para atletnya untuk bersama-sama mecapai prestasi yang telah
ditargetkan dengan cara-cara yang positif. Pelatih akan membangun motivasi dan
komunikasi yang baik dengan seluruh elemen yang berpengaruh dalam pencapaian
prestasi.
BAB III
PENUTUP
3.1.kesimpulan
Kita tidak akan
menjadi pemimpin yang baik tanpa adanya pengalaman, karena pengalaman
mengandung kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditingkatkan
melalui proses belajar. Selain itu, pengalaman saja tidak menjamin kualitas
kepemimpinan, walau individu yang bersangkutan tidak memiliki bakat pembawaan
sebagai pemimpin yang baik.
Keperibadian pemimpin. Pelatih dan guru merupakan seorang pemimpin, yang
menjadi pusat perhatian atlet atau subjek didiknya. Oleh karena itu, sebisa
mungkin pelatih atau guru dapat menjadi seorang pemimpin yang mempunyai
keperibadian yang dapat menjadi panutan bagi atlet atau anak didiknya. Citra seorang pemimpin.Pemimpin
yang ideal harus tergambar pada diri tiap-tiap subjek didik karena mereka akan
membayangkan dan akan terdorong untuk mewujutkan dan meniru sesuatu yang ideal
baginya.
1. Pemimpin yang menunjukkan
keunggulan karena kemampuan dan kompetisi dalam bidang tertentu.
2. Pemimpin yang muncul dalam
kelompok informal, karena dapat berperan yang diperlukan dalam kelompok
tersebut.
3. Pemimpin dalam suatu
organisasi yang ditunjuk oleh penguasa untuk memegang posisi tertentu.
3.2. Saran
Hendaknya pembaca jika menjadi
seorang pemimpin dalam suatu organisasi atau dalam sebuah pertandingan dapat mengambil
keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi
dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang
DAFTAR PUSTAKA
Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press.
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
No comments:
Post a Comment